TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Tinjau Korban Kapal Tenggelam KM Arista, Ini Kata Soni Sumarsono

Tinjau Korban Kapal Tenggelam KM Arista, Ini Kata Soni Sumarsono
INSTINGJURNALIS.com, MAKASSAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Soni Sumarsono pada Rabu (13/6) sore meninjau korban kecelakaan laut perahu (kapal) tenggelam KM Arista di Rumah Sakit (RS) Angakatan Laut Jalan Ammari, Jalan Satando, Makassar.

Saat ini masih dilakukan identifikasi korban meninggal dunia, pencarian dan pertolongan pertama kepada korban yang selamat.

Kapal ini dilaporkan tenggelam akibat dihantam ombak besar sekira pukul 12.45 WITA di Perairan Gusung Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Sedianya, berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barang Lompo.

Dari catatan pihak Polair Polres Pelabuhan Makassar dan Tim Basarnas Kota Makassar korban meninggal dunia hingga pukul 17.40 WITA sebanyak 13 orang dari perkiraan 45 orang penumpang dan 8 orang dalam proses pencarian.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menurutnya, akan terus berkordinasi dengan pihak terkait, baik Pemerintah Kota Makassar, kepolisian dan Basarnas guna melakukan penyelidikan terkait sebab tenggelam, pencarian korban, pertolongan dan pemulangan korban meninggal dunia.

"Prinsipnya penanganannya dulu kita tangani, kejadiannya sudah jelas," kata Soni Sumarsono.

Proses pemulangan dan penyerahan jenasah yang ada saat ini sedang dikomunikasikan dengan pihak keluarga untuk sesegera mungkin dipulangkan ke Pulau Barang Lompo, sembari menunggu cuaca membaik.

"Mayat kita usahakan sampai di pulau kembali, posisinya tidak dikafani dulu. Karena pihak keluarga meminta supaya dikafani di pulau. Asumsinya, karena kalau sudah dikafani tidak bisa disentuh kita bisa menerima permintaan keluarga tersebut," sebutnya.

Ia pun berjanji akan memberikan jaminan sosial dan bantuan bagi para korban baik melalui Jasa Raharja dan santunan dari pemerintah.

"Pemerintah Kota (Makassar) melalui Pak Wali Kota juga ada santunan namanya, akan diberikan agar masyarakat tenang," tegasnya.

Dari kejadian ini, Sumarsono mengimbau agar baik warga pengguna atau pengusaha jasa transportasi laut untuk memperhatikan faktor-faktor keselamatan. Pihak pemerintah juga meningkatkan upaya untuk mencegah hal ini kembali terjadi melalui sosialisasi dan edukasi.

"Faktor yang penting adalah edukasi memberikan penjelasan kepada masyarakat nelayan pengguna perahu, pemilik perahu dan seterusnya. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan terkait mengenai keselamatan penumpang dan keselamatan berlayar, ini yang harus terus dilakukan kepada mereka," ujarnya.

Ia menambahkan, kadang nelayan atau pengusaha jasa laut tidak punya hitungan kapasitas penumpang. Belum lagi pelayaran yang tidak terdaftar secara resmi.

"Inikan tidak terdaftar dan tidak ada manifest penumpang, karena bukan kapal penumpang lewat jalur yang resmi. Hal ini yang menyulitkan posisi dalam rangka penanggulangan keselamatan penumpang. Setelah kejadian baru. kita kalang kabut siapa nama dan siapa yang dicari," pungkasnya.(*)

Editor : Dimas

Type above and press Enter to search.