Ranu Miharja (tengah) |
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Mukri menyebut lima nama tersebut direkomendasikan oleh Jaksa Agung Mohammad Prasetyo.
Mereka adalah Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus-Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Sugeng Purnomo, Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Johanis Tanak, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah M Rum.
Selanjutnya, ada Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Ranu Mihardja, dan Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Supardi.
Diantara kelima nama itu Ranu yang sudah hadir di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat diwawancara, Ranu enggan memberitahu terkait motivasinya mendaftar sebagai capim KPK. Namun ia mengaku dirinya yakin akan lolos proses seleksi capim.
"Kan harus punya keyakinan, namanya manusia itu berusaha tapi semuanya adalah yang maha kuasa. Jadi kita harus usaha tapi jangan usaha punya kepentingan-kepenringan sesaat, pribadi. Tapi yang harus didqhulukan kepentingan negara," kata dia, yang juga merupakan eks Direktur Penuntutan KPK itu.
Ranu mengatakan pihaknya tidak berkoordinasi dengan siapapun yang ada di kepemimpinan di Kejaksaan Agung. Namun, ia mengatakan pendaftaran dirinya diketahui oleh lembaganya.
Selain itu ia juga mengatakan akan fokus pada dua hal jika terpilih.
"Ya harus akselerasi dua-duanya [pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi]," tambah dia.
Ketua Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yenti Garnasih sebelumnya mengatakan ada total 205 orang yang sudah mendaftarkan diri menjadi capim KPK per Kamis (4/7) pagi ini.
Hari ini adalah hari terkahir pendaftaran capim KPK. Pada pukul 16.00 WIB nanti, pendaftaran pun akan ditutup.
"Sampai pagi ini ada 205 pendaftar, 2 Komisioner KPK [komisiomsr KPK periode 2015-2019]," kata Yenti saat dikonfirmasi, Kamis (4/7).
Berita sudah terbit di CNN Indonesia
(Satria)