INSTINGJURNALIS.com - Walaupun zaman ini sudah dimanjakan dengan teknologi, tetapi guru tetap berada di posisi pertama sebagai pembentuk karakter, serta pemberi pengetahuan.
Tidak ada yang mampu menggantikan peran seorang guru dalam mengajar, mendidik dan membina murid.
Demi cita-cita untuk mencerdaskan regenerasi bangsa. Tak sedikit, seorang guru harus menahan rasa sakit demi membina dan memberikan pengajaran kepada sang murid.
Seperti yang dialami salah seorang guru SDN 3 Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, Eti Maryati (39).
Warga Dusun Kertajaya Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, meninggal dunia saat akan mengajar, Jumat (17/1/2020) lalu pada pukul 08.30, di depan pintu ruang kelas.
Diketahui, latar belakang PNS yang mengajar PAI ini punya penyakit tekanan darah tinggi, yang sudah lama diidapnya.
Sumiati selaku temanya membenarkan kepada Radar bahwa temanya Eti Maryati meninggal dunia saat akan mengajar.
“Meninggalnya diketahui oleh murid-murid yang datang ke ruangan guru memberi informasi, bahwa ibu Eti pingsan di depan pintu kelas,” ujar Sumiati.
Mendapat informasi, kata dia, pihaknya bergegas membawanya ke ruang guru untuk dibaringkan.
“Namun tak lama kemudian korban menghebuskan napas terakhirnya dan meninggal dunia. Kami semua jelas kaget dan sontak semua guru menangis, karena merasa tidak percaya Eti bisa mendadak meninggal dunia,” terangnya kepada Radar.
Sebenarnya, kata Sumiati, saat itu Eti dalam kondisinya lagi sakit dan kakinya bengkak-bengkak. Namun memaksakan diri untuk mengajar kesekolah.
[CUT]
Bahkan dirinya tahu Eti itu akan kontrol ke dokter pada hari Sabtu besok.
“Saya merasa kehilangan beliau, karena korban itu orangnya sangat baik sekali, Serta murah senyum. Semoga beliau itu diterima di sisi Allah SWT. Aamiin,” paparnya.
Sumber : Radar Pekalongan