INSTINGJURNALIS.com - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kabupaten Bone menggelar demonstrasi di Gedung DPRD Bone, Jumat (17/7/2020).
Demonstrasi gabungan dari AMM
yang merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yakni,
Pemuda Muhammadiyah (PM) Naisyiatul Aisyiah (NA), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menuntut mencabut Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dari prolegnas.
Koordinator Lapangan (Korlap) Kasmir mengatakan bahwa, aksi ini serentak dilakukan oleh AMM se-Sulawesi Selatan dengan membawa tuntutan yang sama.
Dengan tegas ia meminta untuk
menghentikan dan mengeluarkan RUU HIP/PIP dari daftar prolegnas. Sebab, kedudukan pancasila yang diatur dalam TAP MPRS nomor XX/1996 juncto TAP MPR nomor V/1973, TAP MPR nomor IX/1978, dan TAP MPR nomor III/2000 sudah sangat kuat sehingga tidak perlu dijadikan undang-undang secara khusus.
Selain itu, pihaknya juga meminta untuk membubarkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang keberadaannya sangat memungkinkan adanya tafsir tunggal terhadap nilai pancasila dalam mengatur kehidupan bermasyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan budaya di Indonesia.
"Mengusut inisiator RUU HIP karena dengan usulan itu memunculkan kontroversi kontra negative terhadap bangsa yang berpotensi merongrong persatuan yang melanggar pada nilai-nilai pancasila dan adanya upaya mereduksi pancasila dengan memeras sila menjadi tri sila dan eka sila dan memasukkan ketuhanan yang berkebudayaan dengan alasan history pidato bung karno tanpa mempertimbangkan piagam Jakarta," tegasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Bone Andi Muh. Salam yang menerima aspirasi AMM yang menerima aspirasi mengaku mendukung dan mengapresiasi tuntutan AMM dengan cara menghapus RUU HIP dari Prodiknas di DPR.
Dia juga berjanji untuk meneruskan ke pimpinan DPR RI terkait tuntutan peserta aksi.
(Satria)