TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Penduduk Miskin di Bone Bertambah, Pemerintah Sebut Karena Covid-19

Musriandi


INSTINGJURNALIS.Com--Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bone, Ade Fariq menanggapi meningkatnya jumlah penduduk miskin selama lima tahun terakhir. Peningkatan jumlah itu disebabkan pendemi Covid-19. 


Kata dia, dari hasil sensus nasional lalu, angka kemiskinan sempat turun sebanyak 3 ribu jiwa, tetapi karena adanya pandemi, semuanya angka kemiskinan meningkat dan itu bukan hanya di Bone. "Tentu saja program pemulihan ekonomi akan kami genjot, termasuk faktor mobilitas dan faktor ekonomi yang digunakan untuk meningkatkan roda pertumbuhan Ekonomi terbatas," kata Ade Fariq, Rabu (25/08/2021).


Menurutnya, sebelum Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Bone berada diangka 7,01 persen yang sebelumnya pernah tembus 9.81 persen. Namun, setelah pandemi dari tahun ke tahun saat ini pertumbuhan ekonomi berada di mines 0,25 persen. 


Olehnya, sektor yang digerakkan untuk menekan angka kemiskinan yakni pemberdayaan UMKM dan para penyedia lapangan usaha seperti perhotelan dan restoran yang dulunya menyerap banyak tenaga kerja. 


Selain itu, untuk membangkitkan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bone ada 4 yakni melakukan verifikasi validasi data, support full sektor kesehatan dan virtual, program-program yang fokus pada tema RKPD dan peningkatan pelayanan sosial dasar dan terakhir termasuk pembangunan infrastruktur. 


"Tentu saja dengan memberikan stimulan kepada UMKM, Koperasi, termasuk Dinsos sebagai liding sektor," tutupnya. 


Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bone meningkat selama lima tahun terakhir. Hingga tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone mencatat angka kemiskinan bertambah 6 ribu, menjadi 81,33 ribu orang. 


Dengan rincian tahun 2016 lalu jumlah penduduk miskin mencapai 75,09 ribu meningkat menjadi 77,13 ribu jiwa pada tahun 2017. Pada tahun 2018 penduduk miskin kembali meningkat 2 ribu orang menjadi 79,57 jiwa. Kemudian, tahun 2019, sempat mengalami penurunan hingga 3 ribu jiwa menjadi 76,25 jiwa. Setahun berikutnya, jumlah penduduk miskin kembali mengalami peningkatan pesat hingga mencapai 81,33 ribu jiwa. 


Peningkatan penduduk miskin tersebut berbanding lurus dengan peningkatan jumlah persentase. Tahun 2016 persentase penduduk miskin mencapai 10,07 dari total penduduk, berturut-turut 2017 persentase mengalami peningkatan hingga mencapai 10,28 persen, dan 2018 hingga mencapai 10,55 persen. Tahun 2019 persen menurun 10,05 persen dari jumlah penduduk. Kemudian 2020 persentase penduduk miskin melejit hingga mencapai 10,68 persen.

Komentar0

Type above and press Enter to search.