INSTINGJURNALIS.COM [ADS] - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja memastikan setiap proses tes kesehatan pasangan Bakal Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) di RSPAD Gatot Subroto dilakukan secara transparan dan adil.
Namun begitu, Bagja menegaskan, untuk hasil detail rekam kesehatan bersifat rahasia, sebab hal tersebut merupakan privasi pasien.
"Independensi dokter RSPAD itu begini, baik TNI-Polri harus netral, karena mereka tidak memilih. Di situ sudah harus independen," ujar dia di RSPAD Gatot Subroto, Minggu (22/10/2023).
Lebih lanjut, Bagja menjelaskan, KPU akan menilai lolos tidaknya bakal capres dan cawapres dalam tes kesehatan, setelah seluruh calon diperiksa. Proses ini, harap Bagja, tidak ditemukan pelanggaran walau potensi bisa saja terjadi.
"Kami akan terus koordinasi dengan KPU soal independensi tapi kalau dalam karakternya TNI maupun polisi harus independen. Bawaslu akan terus aktif dalam pengawasan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen Budi Sulistya pun memastikan tim kedokteran yang memeriksa Capres dan Cawapres hadir dengan pelayanan yang sama.
Karena, Budi menyampaikan hal ini hanya dilakukan sebagaimana mandat Undang-Undang memastikan Capres dan Cawapres sehat jasmani, rohani dan bebas dari narkoba.
Sebagai informasi, Budi menjelaskan adapun sekitar 50 dokter dipersiapkan untuk tes kesehatan ini baik yang langsung terlibat maupun kepanitiaan.
Untuk durasi pemeriksaan tiap Capres dan Cawapres, dia pun menginformasikan akan memakan waktu kurang lebih 8 hingga 10 jam.
"Pemeriksaan yang kami laksanakan adalah profesionalisme, independensi dan dapat dipercaya. Ini hal yang sangat dasar dan sangat prinsip serta rutin kami laksanakan di RSPAD Gatot Subroto," pungkasnya.
SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
ATAU BERLANGGANAN DI TELEGRAM
Komentar0