![]() |
INSTINGJURNALIS.COM - Pemerintah Kabupaten Sinjai menegaskan komitmennya dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lingkungan hidup melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latief Tahun 2026–2035.
Kegiatan konsultasi publik penyusunan dokumen RPJP tersebut digelar di RM Wiring Empang, Selasa (4/11/2025), dan dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Setdakab Sinjai, Andi Ariany Djalil, mewakili Sekda Sinjai, Andi Jefrianto Asapa.
Dalam sambutannya, Andi Ariany menekankan bahwa Tahura Abdul Latief yang terletak di Desa Batubulerang, Kecamatan Sinjai Borong, memiliki peran vital sebagai kawasan konservasi sekaligus penyangga kehidupan.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Tahura Abdul Latief juga menjadi bagian penting dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Balantieng, sumber utama air baku masyarakat Sinjai. Kawasan ini juga menjadi habitat alami satwa endemik Sulawesi, anoa, yang kini terancam punah.
“Kawasan ini adalah kekayaan ekologis yang harus kita kelola secara arif dan berkelanjutan. Penyusunan RPJP Tahura Abdul Latief 2026–2035 menjadi instrumen penting dalam merumuskan arah kebijakan pengelolaan kawasan konservasi ke depan,” tegasnya.
Ia menambahkan, penyusunan dokumen ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Sinjai dalam mendukung visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Sinjai 2025–2030 yang menekankan pembangunan berwawasan lingkungan.
Andi Ariany juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam penyusunan RPJP tersebut, mulai dari pemerintah, akademisi, masyarakat, organisasi lingkungan, hingga sektor swasta.
“Dokumen ini harus mampu menjawab tantangan zaman, dari ancaman degradasi hutan, perubahan iklim, hingga tekanan pembangunan, namun tetap menjaga fungsi ekologis dan sosial Tahura,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sinjai, H. Sofwan Sabirin, menjelaskan bahwa konsultasi publik ini bertujuan memberikan ruang partisipatif bagi masyarakat untuk memberi masukan terhadap rancangan RPJP Tahura Abdul Latief.
Ia berharap, keterlibatan publik dalam proses ini dapat memperkuat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan hutan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan di Kabupaten Sinjai.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Balai Besar KSDA Sulsel, Rektor Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSI), Kepala KPH Tangka DLHK Provinsi Sulsel, Camat Sinjai Borong, Kepala Desa Batubulerang, serta tokoh masyarakat, pemuda, dan pemerhati lingkungan Kabupaten Sinjai. (*)
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP

Komentar0