INSTINGJURNALIS.COM - Di tengah semarak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ironi mencuat dari Provinsi Lampung. Rabu (10/12/2025), KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan mengamankan lima orang, termasuk salah satunya Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya.
Penangkapan ini menjadi sorotan publik karena terjadi bertepatan dengan momen puncak Hakordia hari yang seharusnya menjadi simbol komitmen pemberantasan korupsi di Indonesia.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan penangkapan kepala daerah tersebut. “Benar, Bupati Lampung Tengah diamankan,” ujarnya singkat melalui pesan tertulis.
Selain Bupati, tim KPK juga mengamankan seorang anggota DPRD Lampung Tengah. Keduanya diduga terlibat dalam praktik suap terkait proses pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Usai penangkapan, seluruh pihak yang terjaring OTT langsung dibawa ke Gedung Merah Putih, kantor pusat KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Sesuai ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK memiliki waktu maksimal 1×24 jam untuk menentukan status hukum para terperiksa.
Jika ditemukan bukti permulaan yang cukup, status mereka dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa informasi lebih rinci terkait konstruksi perkara dan barang bukti akan disampaikan secara resmi oleh pimpinan KPK dalam konferensi pers usai gelar perkara.
OTT ini kembali menegaskan bahwa praktik korupsi masih menjadi ancaman serius, bahkan di tengah upaya simbolik memperingati Hakordia. KPK pun menunjukkan bahwa komitmen pemberantasan korupsi tidak mengenal waktu dan tempat—bahkan saat sorotan publik sedang tertuju pada perayaan integritas.
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP
Komentar0