TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Pilgub Sulsel: Suara IYL Dipastikan Bakal Pecah, Ini Sebabnya

INSTINGJURNALIS.com, MAKASSAR - Menakar peluang dengan analisi geopolitik menjelang Pilgub Sulsel saat ini, beberapa kandidat yang menyatakan kesiapan bertarung di Pilgub Sulsel 2018 memiliki kekuatan pewilayahan yang sangat kuat.

Sebut saja mantan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo (IYL) yang memiliki basis di daerah Gowa dan sekitarnya. Selanjutnya, Calon Gubernur HAM Nurdin Halid, yang diusung Partai Golkar, memiliki basis kuat di daerah Bone, Soppeng, Wajo (Bosowa).

Dinamika politik setahun jelang Pilgub Susel 2018 kian dinamis. Strategi memainkan geopolitik dalam penentuan kandidat gubernur dan wakil gubernur menjadi perhatian. Namun, kali ini ada yang menarik di Kabupaten Gowa. Para Voters di Pilgub Sulsel dari bekas kerajaan terbesar di Sulawesi itu terancam pecah menjadi dua kubu.

Hal tersebut dikarenakan, Raja Gowa yang sekarang sudah dapat dipastikan mendukung NH di Pilgub Sulsel nanti. Beberapa pihak menyimpulkan, pendukung IYL yang juga mantan Bupati Gowa 2 periode itu akan pecah.

Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad membenarkan hal tersebut. Menurutnya tokoh adat Gowa yang bernama lengkap Andi Maddusila Andi Idjo, atau akrab disapa Patta Nyonri, memiliki kekuatan besar di mata masyarakat Gowa.

Firdaus Muhammad mengatakan, tokoh adat Gowa Andi Maddusila Andi Idjo, biasa di panggil Patta Nyonri itu, memiliki kekuatan yang besar di mata masyarakat Gowa dengan statusnya sebagai Raja Gowa dan putra ke-36 Raja Gowa.

“Andi Maddusila memiliki pengaruh, maka dukungannya ke NH tentu sangat berpengaruh, setidaknya suara Gowa bisa terbagi atau terbelah. Buktinya NH berhasil membuat kegiatan besar di Gowa beberapa waktu lalu, bersamaan launching rumah punggawa di Makassar,” jelas pakar Politik UIN Alauddin Makassar itu, Sabtu (8/7) kemarin.

Firdaus Muhammad berasumsi, ada banyak faktor yang membuat Andi Madusila menjadi tokoh yang akan mendulang suara di wilayah Kabupaten Gowa. Salah satunya ketika eksistensi kelompok adat Gowa yang ditampilkan.

“Banyak faktor, bisa karena ketokohan Maddusila atau alasan lain. Pengaruhnya sangat tergantung pada pergerakan dan isu yang dimainkan, temasuk eksistensi kelompok adat,” ungkap dosen Komunikasi Politik ini (*)

Type above and press Enter to search.