![]() |
Kondisi beras BPNT |
INSTINGJURNALIS.com - Permainan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bone kembali tercium. Bantuan yang diterima oleh masyarakat miskin diduga tidak layak dikonsumsi.
Padahal diketahui beras yang harus diterima oleh masyarakat harus kualitas bagus atau beras premium. Penyediaan beras premium diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan penyaluran beras lewat skema bantuan sosial ini.
Nyatanya bantuan untuk orang tidak mampu ini dimanfaatkan oleh mafia yang tidak bertanggung jawab.
Berdasarkan penelusuran kembali ditemukan fakta bahwa, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada Mei 2020, bantuan beras yang diterima masyarakat disinyalir beras broken alias beras yang berkualitas buruk.
Salah satu Warga Penerima BPNT di Kecamatan Cina, RW menuturkan kualitas beras yang dibagikan kepadanya memang bukan beras premium.
“Iye bukan beras bagus, lihat saja ini pecah pecah tambah lagi agak kekuning kuningan,” kata warga yang minta namanya dirahasiakan.
Lanjutnya, BPNT yang ia terima tersebut merupakan yang terbaru untuk mei 2020
“Saya dapat 9 Kilo beras dan 2 Rak telur ayam untuk bulan ini” terangnya, Kamis (28/5/2020).
Menyikapi hal itu, Kepolisian Polres Bone terus mengusut dugaan adanya permainan pada penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). BPNT yang diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diduga dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Masih tahap pengumpul bahan keterangan dan bukti bukti surat," kata AKP Muh.Pahrun, Kasat Reskrim Polres Bone, Kamis (28/05/2020).
(Muhammad Irham)