INSTINGJURNALIS.com - Protokol kesehatan merupakan aturan dan ketentuan yang dibentuk dengan tujuan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas secara aman dan tidak membahayakan keamanan atau kesehatan orang lain saat pandemi Covid-19.
Salah satu aturan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak. Dengan kata lain, orang harus menghindari kerumunan atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan untuk mencegah penularan Covid-19.
Selain itu, orang-orang diwajibkan memakai masker dan menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan.
Bahkan, sepanjang satu tahun pandemi Covid-19 di tanah air, beragam peristiwa pelanggaran protokol kesehatan terjadi di banyak daerah. Beberapa dikenakan sanksi berdasarkan peraturan daerah masing-masing, tetapi ada juga sebagian yang dikenakan sanksi pidana dengan sangkaan pasal dalam undang-undang.
Namun berbeda dengan, Turnamen Domino yang digelar Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) Kabupaten Sinjai, pada Minggu, (6/03/2022) lalu.
Pertandingan yang diikuti 300 peserta di Cafe Amaly, Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara, nampaknya mengabaikan protokol kesehatan.
Bahkan, berlangsung dengan tanpa teguran atau tekanan aturan dari pihak aparat sedangkan aturan wajib kartu vaksin di pilkades diwajibkan.
"Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, "protokol kesehatan" menjadi semacam salah satu syarat dalam berbagai aktivitas masyarakat. Namun berbeda dengan Turnamen Domino itu," kata salah seorang warga bernama Angga.
Dia mengatakan bahwa, aturan yang digembor-gemborkan pemerintah saat ini seolah hanya angin berlalu.
Pemda Sinjai bahkan bekerja sama sama dengan kepolisian menerapkan dan mewajibkan syarat kepemilikan kartu vaksin dalam perhelatan pilkades yang akan digelar di Kabupaten Sinjai namun itu mendapatkan sorotan atau protes dikalangan masyarakat.
"Kenapa banyak yang protes terkait aturan bagi pemilih untuk bervaksin dulu. Sementara itu untuk kebaikan kita bersama, saling menjaga dari penularan covid-19. Tapi yang membuat turnamen seolah mengabaikan prokes," katanya.
Komentar0