INSTINGJURNALIS.COM - Kejadian Langka ini akan menjadi supermoon purnama pertama di awal Juli 2023. Buck Supermoon akan muncul pada tanggal 3 Juli dan akan tampak lebih terang dari bulan purnama rata-rata.
Bulan purnama rata-rata berjarak 238.900 mil dari Bumi. Supermoon sedikit lebih dekat – Buck Supermoon akan menjadi 224.895 – tetapi perubahan ukurannya jelas tidak lebih besar, menurut EarthSky, situs web astronomi yang diterbitkan oleh para ahli di bidang tersebut.
Kecerahan bulan, bagaimanapun, akan tampak berbeda. Supermoon 16% lebih terang dari bulan rata-rata.
Nama-nama penduduk asli Amerika untuk bulan purnama diterbitkan oleh Maine Farmer's Almanac pada tahun 1930-an, dan masing-masing nama itu penting untuk waktu dalam setahun, menurut NASA. Di awal musim panas, dolar mendapatkan tanduknya, jadi bulan purnama pertama Juli disebut Bulan Buck.
Itu juga disebut sebagai Bulan Guntur karena badai petir dimulai pada awal musim panas.
Bulan mendapatkan awalan "super" karena mencapai puncaknya kurang dari 10 jam setelah orbitnya menjadi paling dekat dengan Bumi, juga dikenal sebagai perigee. Bulan baru atau bulan purnama yang terjadi saat bulan berjarak 90% dari perigee dijuluki "supermoon" oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.
Dikutip dari Almanak.com, Buck Supermoon akan mencapai iluminasi puncaknya pada pukul 7:39 ET atau Pukul 19.39 WITA pada hari Senin, 3 Juli 2023.
Tahun ini sudah terlihat tiga supermoon baru di bulan Januari, Februari dan Maret. Bulan baru tidak terlihat karena matahari dan Bumi berada di sisi yang berlawanan, menurut EarthSky.
Akan ada empat supermoon penuh berturut-turut tahun ini: Buck Supermoon Juli, Sturgeon Moon 1 Agustus, Blue Moon 30 Agustus, dan Harvest Moon 28 September.
Blue Supermoon tahun ini akan menjadi yang paling dekat dengan Bumi.
- GABUNG BERSAMA INSTING JURNALIS COMMUNITY
Komentar0