Ketua Golkar Sinjai, Hj Andi Kartini Ottong. |
INSTINGJURNALIS.COM [ADS] - Pengamat Politik, Dedi Hamka, S.H, melihat sisi potensi terjadinya keretakan dan kehilangan separuh konstituen Golkar di Kabupaten Sinjai.
Menurut Bung Dedi sapaan akrabnya, pasca Pileg ini keretakan kader partai masing masing internalnya pasti akan terjadi dan melihat situasi itu menurut Bung Dedi menjelaskan bahwa peran ketua Partai sangatlah dibutuhkan untuk menengarai persoalan yang terjadi ke sesama kader partai karena jika dibiarkan maka akan berlarut-larut terjadi perselisihan dan menimbulkan perpecahan sesama kader.
"Apalagi melihat fakta yang terjadi saat ini dimana persoalan antara kader Golkar sinjai yang berselisih paham soal hasil pileg tentu tidak dapat dihindari, tetapi disinilah peran pemimpin partai, kejelian dan kehebatannya untuk menyikapi internalnya agar dapat menyatu kembali," ungkapnya, Sabtu (24/02/2024).
Diketahui sampai saat ini persoalan internal Golkar Sinjai, dimana dua caleg nya yang masih berselisih perebutkan kursi terakhir di dapil 1 Sinjai antara caleg nomor urut 1 dan no urut 8 akan menimbulkan keretakan berkepanjangan dengan adanya selisih suara yang masing masing diperebutkan.
Bung Dedi menilai bahwa ketua partai Golkar Sinjai boleh dikatakan gagal menyatukan dan mempersatukan kader internalnya karena sampai saat ini kondisi masih belum kondusif.
Harusnya kata dia, Ketua partai Golkar Hj. Andi.Kartini yang juga sebagai mantan wakil Bupati Sinjai periode 2018-2023 harus turun menyatukan kembali kedua kadernya.
"Saya nilai gagal pimpinan partai Golkar Sinjai. Terlalu lama mengambil sikap di internalnya ketika persoalan mulai terjadi, dimana seharusnya perselisihan antara kedua caleg nya itu selaku ketua cepat tanggap untuk merumuskan bagaimana agar kedua kader Golkar yang berpotensi ini dapat disatukan kembali," kuncinya. (**)
SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
ATAU BERLANGGANAN DI TELEGRAM
Komentar0