INSTINGJURNALIS.COM - BONE - Kontestasi politik di Pilkada 2024-2029 di sejumlah daerah di Indonesia saat ini kini resmi diumumkan oleh KPU telah memasuki tahap kampanye.
Khususnya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tahapan kampanye Pilkada Cabup-Cawabup diumumkan KPUD sejak 25 September yang rencananya akan berakhir pada 30 Oktober mendatang.
Namun, Pemanfaatan isu kampanye Pilkada saat ini dinilai masih landai dan jauh dari nilai wawasan substansialnya dan tiga pasang calin Bupati di Bone gagal mendiseminasikan programnya.
Kondisi saat ini terindikasi rawan akan perpecahan. Hal ini disampaikan salah satu Pengamat Politik yang fokus memperhatikan isu yang berkembang di media hingga medsos akhir-akhir ini.
"Menurut pengamatan saya, pilkada di bone berpotensi terjadi perpecahan.
karena dalam tim para kandidat belum ada yang betul-betul memperlihatkan isu yang substansial jauh dari idealnya, seperti apa yang harus diperlihatkan untuk memimpin bone ke depan. Apalagi hingga saat ini saya melihat belum melihat para calon memperlihatkan marwah ide dan kemampuan membangun bone keluar dari kerangka feodalistik," Terang Muh. Saleh.
Alasan penilaian tersebut dinilai tidak luput dari pengamatan berbagai kandidat yang saat ini pro-aktif berkeliling untuk mengkampanyekan diri di tengah masyarakat saat ini, yang mana isu sentral terkait visi dan misi calon pemimpin ini tidak terkesan menonjol.
"Di sini visi-misi calon tidak betul-betul ditonjolkan, yang ada hanya memperlihatkan unjuk kekuatan per klan atau kelompok dan kemampuan finansial tertentu," ungkapnya.
Implementasi politik yang mestinya didasari dengan nilai demokratis yang sehat serta mempunyai nilai tambah yang positif bagi masyrakat dinilai jauh dari harapan.
"Tentu saja ini jauh dari amanah politik yang demokratis yang mestinya berkualitas, baik secara gagasan maupun bernilai edukatif untuk mencerdaskan bagi masyarakat luas. Hal ini karena belum ada satupun kandidat pasangan yang mampu memetakan kerangka masalah sebelumnya yang terjadi di kabupaten bone, Kemudian pembenahannya melalui apa da seperti apa yg harus dilakukan," kritik Muh. Saleh.
Penulis : Lukman Sardy
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP
Komentar0