![]()  | 
| Ilustrasi (google) | 
INSTINGJURNALIS.COM - Senyapnya malam di Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mendadak berubah jadi kepanikan saat gempa berkekuatan 5,2 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, Senin (14/7). Guncangan akibat aktivitas Sesar Poso meninggalkan dampak nyata sebanyak 38 rumah warga di Desa Tindoli dilaporkan rusak.
“Dari hasil asesmen sementara, rumah yang terdampak mengalami kerusakan ringan, namun cukup membuat warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujar *Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, Selasa (15/7).
Meskipun tak ada korban jiwa, ketakutan terhadap gempa susulan masih membayang. Sebanyak 20 orang warga memutuskan mengungsi, sebagian besar ke rumah kerabat atau halaman warga lainnya yang dinilai lebih aman.
Gempa tektonik ini diketahui memiliki mekanisme pergerakan geser dikenal bisa menimbulkan getaran mendatar yang merusak struktur bangunan. BMKG pun mengimbau masyarakat agar menjauhi bangunan yang retak atau rusak demi keselamatan.
Kebutuhan mendesak bagi para pengungsi kini mencakup logistik, obat-obatan, dan tenda darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso telah turun langsung ke lokasi, berkoordinasi dengan aparat desa dan melakukan asesmen untuk memastikan bantuan segera disalurkan.
Meski suasana mulai kondusif, warga Pamona Tenggara menunjukkan semangat dan ketahanan luar biasa. Dukungan dan solidaritas antarwarga menjadi kekuatan utama menghadapi situasi darurat ini.
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP

Komentar0