INSTINGJURNALIS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin mengintensifkan langkahnya dalam membongkar kasus dugaan suap, proyek, dan gratifikasi yang menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Dalam sepekan terakhir, tim penyidik bergerak masif, menggeledah 11 lokasi strategis di Surabaya, Bangkalan, dan Ponorogo.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa penggeledahan ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya menemukan bukti kunci yang dapat menjerat para pelaku. Dari operasi tersebut, penyidik berhasil mengamankan dokumen penting, barang bukti elektronik, hingga senjata api.
Penggeledahan dilakukan di rumah pribadi tersangka, serta kantor CV Raya Ilmi dan CV Rancang Persada. Sejumlah dokumen dan perangkat elektronik diamankan, memperkuat dugaan adanya aliran dana proyek yang tidak transparan.
Rumah KKH, Tenaga Ahli Bupati Ponorogo, menjadi target berikutnya. Dari lokasi ini, penyidik kembali menemukan dokumen dan bukti elektronik yang diyakini terkait dengan praktik gratifikasi.
Di Ponorogo, penggeledahan menyasar rumah Bupati Sugiri, sejumlah pejabat proyek, hingga anggota DPRD. Kantor CV Wahyu Utama juga tak luput dari operasi. Bukti yang diamankan memperlihatkan dugaan keterlibatan banyak pihak dalam proyek Monumen Reog dan pembangunan RSUD Harjono Ponorogo.
Tak berhenti di sana, KPK juga menggeledah kantor PT Widya Satria, pemenang tender Monumen Reog. Dari lokasi ini, selain dokumen dan barang bukti elektronik, penyidik menemukan senjata api yang langsung dititipkan ke Polda Jatim.
Kasus ini bermula dari dugaan suap Rp1,25 miliar yang dilakukan oleh Yunus Mahatma, Dirut RSUD, agar tidak dicopot dari jabatannya. Selain itu, terdapat dugaan fee proyek RSUD Harjono senilai Rp1,4 miliar.
KPK sebelumnya juga telah menyita aset mewah milik Yunus, termasuk Rubicon, BMW, dan jam tangan mahal.
Budi menegaskan, KPK mengapresiasi dukungan masyarakat Ponorogo dalam pemberantasan korupsi. “Semua bukti akan didalami untuk menuntaskan perkara ini. Tujuannya jelas: birokrasi bersih, proyek transparan, dan hasil pembangunan kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP

Komentar0