TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Pengakuan Warga Sinjai dengan Hadirnya Program RTK, Sangat Mendekatkan Layanan Kesehatan

 


INSTINGJURNALIS.COM Masyarakat Kabupaten Sinjai, mengapresiasi kehadiran program Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai.


Terlebih, program ini nyata telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat hingga ke pelosok desa di Kabupaten Sinjai.


Rahmiati, seorang warga Pulau Burungloe, Desa Buhung Pitue, Kecamatan Pulau Sembilan, misalnya. Dia mengakui program ini sangat membantu masyarakat kecil seperti dirinya yang telah menggunakan fasilitas tersebut sebelum melahirkan pada bulan September 2022 di RTK Bahari, Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara. 


Dia bahkan tinggal selama 15 hari di RTK tersebut sebelum melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai. "Selama 15 hari saya tinggal di RTK, makan, minum, tempat tidur, dan antar jemput ke rumah sakit tidak ada kami bayar, petugasnya juga bagus melayani," pungkasnya, Sabtu (18/3/2023)


Dia tidak bisa membayangkan tanpa kehadiran RTK ini. Apalagi dirinya yang tinggal di pulau dengan transportasi laut yang terbatas dan jarak tempuh yang jauh. Terlebih lagi jika mengalami kontraksi di malam hari di saat transportasi istirahat. 


"Yang paling penting adalah saya dengan bayiku bisa terselamatkan karena dekat dari rumah sakit sebelum melahirkan, makanya kami sangat bersyukur dan kami berdoa semoga Pak Bupati melanjutkan programnya ini," tambahnya. 


Warga lainnya, St. Alfiah seorang ibu yang berdomisili di Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, St. Alfiah.  

Dia menceritakan pengalamannya saat menggunakan fasilitas RTK Puskesmas Tengngalembang, Sinjai Barat. 


Alfiah menjelaskan, dirinya melahirkan di Puskesmas Tengngalembang pada tanggal 8 Januari 2022. Dua hari sebelum melahirkan ia diarahkan oleh bidan untuk masuk ke RTK karena jarak dari rumahnya ke Puskesmas cukup jauh. 


Belum lagi, akses jalan belum memadai sehingga akan membahayakan keselamatan dia dan calon bayinya jika tidak dekat dengan Puskesmas sebelum melahirkan. "Rumah saya jauh, jalanan juga masih kurang bagus, makanya saya diminta masuk RTK," terangnya, Jumat (17/3/2023). 


Di RTK itulah Alfiah menunggu hingga memasuki masa persalinan. Dia bermalam tanpa dipungut biaya sepeserpun. Termasuk makan, minum, hingga antar jemput ke Puskesmas juga tidak ia bayar alias gratis. 


"Saya hanya datang tanpa membawa apa-apa karena semua ditanggung, program ini sangat bagus, pro rakyat karena kami butuhkan terutama yang tinggal di daerah terpencil," bebernya. 


Oleh karena itu dia mengucapkan terima kasih atas kehadiran program ini. Dan, dja berharap program ini bisa terus dilanjutkan agar warga di desanya turut menikmati program ini. 


Kepala Dinas Kesehatan, Emmy Kartahara Malik mengatakan, pihaknya menyiapkan RTK untuk mendekatkan akses layanan ibu hamil, bersalin, dan nifas untuk melahirkan di fasilitas kesehatan. Semua biaya yang digunakan di RTK ditanggung oleh Pemkab Sinjai. 


"Artinya bagi warga yang jauh rumahnya dari faskes bisa menginap di RTK sambil menunggu waktu bersalin," jelasnya. 


Saat ini ada empat RTK telah disiapkan. Yakni, RTK Bahari di Lappa, RTK Puskesmas Pulau Sembilan, RTK Puskesmas Tengngalembang, dan RTK di belakang RSUD Sinjai. 


Sementara jumlah layanan rumah tunggu kelahiran sejak tahun 2019 sampai 2022 sudah 528 pasien. Dimana pada tahun 2019 13 pasien, 2020 sebanyak 267 pasien, 2021 sebanyak 207 pasien. Sementara tahun 2022 yakni 41 pasien (*/Satria)




BERLANGGANAN ARTIKEL, IKUTI KAMI : [ADS]


Komentar0

Type above and press Enter to search.