INSTINGJURNALIS.COM - Hasil Monev yang dilakukan oleh Komisi B DPRD Kota Makassar menunjukkan bahwa terjadi kerugian sebesar sekitar Rp 260 juta pada Triwulan I dan sebesar Rp 469 juta pada Triwulan II.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta audit Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar secara terbuka dan transparan karena dianggap merugi Rp 700 juta.
“Kita audit transparan saja,” ucap Danny, Senin (17/07).
Menurutnya, sebelum penggantian dapat dilakukan, kerugian harus dibuktikan melalui audit. Ia menyatakan bahwa informasi yang ia peroleh menunjukkan bahwa dua pasar konvensional, Pasar Sentral dan Pasar Sawah, mengalami penurunan pendapatan.
Disorot DPRD, Dirut PD Pasar Makassar: Kita Tunggu Akhir Tahun, Target Pendapatan Laba 2022 Siap Diulang https://t.co/gEDjwhL0Bw
— Baca Pesan Online (@baca_pesan) July 18, 2023
Menurutnya, ini adalah akibat dari kebakaran los di Pasar Sentral yang tidak berfungsi dan pembangunan Pasar Sawah yang saat ini tidak memiliki pedagang.
Jika pada proses audit PD Pasar tidak dapat menunjukkan bukti-bukti yang konkret. Maka, menurut Danny, dirinya akan meninjau direksi PD Pasar Makassar Raya.
Secara Terpisah, Akhirnya, Ichsan Abduh Hussein, Direktur Utama Perumda Pasar Makassar, berbicara tentang kerugian yang dilaporkan.
Keterangan persnya menyatakan bahwa jawabannya sudah disampaikan kepada Wali Kota Makassar.
Menurut Ichsan, Sebagai institusi, kami telah melaporkan kepada Pak Wali. Selain itu, saya dan direksi lainnya menerima kritik dari komisi B DPRD Kota Makassar. Ini menurut kami kritik yang membangun. fungsi pengawasan yang kami lihat dari DPRD.,"
Ichsan tidak menolak atau menyayangkan pemberitaan saat ini dalam keterangannya; sebaliknya, dia mengatakan bahwa kritik ini mendorong mereka untuk menjadi lebih baik lagi.
“
IKUTI INSTING JURNALIS DI THREADS
Komentar0