INSTINGJURNALIS.COM - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sinjai terus berupaya melakukan berbagai langkah solutif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di masyarakat.
Salah satu yang menjadi fokus Disdik adalah pengentasan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sinjai untuk diedukasi agar dapat kembali bersekolah, baik melalui pendidikan formal maupun non formal di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Upaya yang kini telah dilakukan, yakni telah melakukan pendataan jumlah ATS di Sinjai, melibatkan tenaga non ASN sebagai Tutor Angkat Balibolae yang bertugas mengedukasi minimal 2 orang ATS untuk diberikan pembinaan, serta melibatkan ASN sebagai Orangtua Asuh bagi ATS.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sinjai, Irwan Suaib saat ditemui, Kamis (05/09/2024) di kantornya menjelaskan, saat ini jumlah ATS di Sinjai berdasarkan data dari PUSDATIN (Pusat Data dan Teknologi Informasi) berjumlah 3.194 orang.
Dari data tersebut, 2.551 orang diantaranya kembali bersekolah berkat bimbingan dari para Tutor Angkat Balibolae maupun Orangtua Asuh.
Irwan berharap, upaya yang dilakukan jajarannya ini dapat terus digenjot demi mengurangi jumlah ATS di Kabupaten Sinjai sebagai upaya dalam menggenjot program yang dicetuskan Pj Bupati Sinjai yakni "Sinjai Bebas Paket A".
"Kita di Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai beberapa bulan terakhir ini, kita terus melakukan upaya-upaya untuk mengurangi angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sinjai," jelasnya.
Ia juga mendorong seluruh kepala sekolah maupun guru untuk berupaya mengedukasi ATS untuk melanjutkan pendidikannya.
Berdasarkan data dari PUSDATIN, ada 1.935 orang kepala sekolah dan guru di Kabupaten Sinjai kini telah masuk sebagai orangtua angkat.
"Tahun ini ada beberapa langkah yang sudah kita lakukan, yang pertama kita sudah melakukan inovasi untuk mengangkat Tutor Angkat Bali Bolae, dimana tutor angkat ini adalah non ASN agar bagaimana anak-anak ATS ini bisa diajar, didampingi untuk lulus di PKBM. Kedua, kita sudah mengimbau guru, kepala sekolah untuk menjadi orangtua angkat bagi anak-anak ATS kita," tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, ATS di Sinjai ini dipicu beberapa faktor. Diantaranya karena sudah bekerja, ikut dengan orangtua, sudah menikah, dan dari faktor ekonomi.
Namun, dengan adanya kemudahan yang ditawarkan demi mendapatkan pemerataan pendidikan di masyarakat, mereka dapat menempuh pendidikan non formal di PKBM agar mendapat ijazah sekolah atau paket kesetaraan. (*)
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP
Komentar0