Ilustrasi |
INSTINGJURNALIS.com, BONE - Tiga Korban Pengeroyokan, masing-masing Sarifuddin (57), Sunarti (52) dan Muh. Sain (34) hanya bisa pulang dengan rasa takut dan kecewa setelah laporan Penganiayaan yang dialaminya tidak mendapat respon seperti yang diharapkan.
Pasalnya, tiga terduga Pelaku Pengeroyokan yakni Pippi, Aco, dan Sudi tidak diamankan Kepolisian.
Peristiwa Penganiayaan yang masih merupakan paman dan bibi para pelaku tersebut terjadi di Desa Pakkasalo, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Minggu malam (9/12/2018) sekitar pukul 21.00.
Kejadian berawal saat salah seorang otk melempari batu rumah milik Sain. Sarifuddin yang kemudian kaget reflek berteriak.
"Siapa yang melempar, kenapa lempari rumah," ungkap Sarifuddin ketika menceritakan Ikhwal kejadian saat ditemui di Rumah Sakit untuk visum, Senin (10/12/18) dinihari.
Pelaku Pippi yang diduga melakukan pelemparan langsung mendatangi Korban Syarifuddin dengan kondisi marah.
"Saya tidak tuduh siapa-siapa saat teriak bahwa yang melempar itu siapa. Tapi Pippi langsung mendatangi saya dan marah-marah," lanjut Syarifuddin.
Kondisi sempat tenang hingga pelaku Sudi tiba dengan mengendarai mobilnya dan langsung menantang duel Sain yang saat itu berada didalam rumahnya.
"Siniko keluar kalau laki-laki," tambah Syarifuddin.
Sementara itu, Sain yang sempat terpancing hendak keluar dari rumah mengaku langsung melihat mertuanya, Syarifuddin terlebih dahulu dipukuli Pippi.
"Saya langsung keluar saat melihat mertua saya dipukuli. Saya maju hendak bantu, tapi saya juga lebih dulu dipukuli dari belakang. Mertua sempat juga saya lihat dipukuli 2 orang saat terjatuh disisi jalan," ungkap Sain.
Selain itu, Sunarti yang melihat suaminya dipukuli maju untuk melerai namun langsung ikut kena tinju oleh salah satu pelaku.
Peristiwa tersebut sempat membuat geger warga sekitar lokasi kejadian, hingga tiba dan menolong korban.
Akibat kejadian tersebut, korban Syarifuddin mengalami syok dengan kondisi gigi rontok, sementara istrinya mendapat luka tonjok dibagian pipi dibawah mata hingga mengakibatkan lebam. Sementara itu Saint mengalami luka lecet di bagian lengan dan wajah.
Pihak korban merasa kecewa setelah kejadian yang menimpanya tidak mendapat respon cepat setelah melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Polsek setempat hingga memutuskan ke Polres Bone.
"Kami takut kembali kerumah, dirumah salah satu pelaku tempat jual-jual miras bahkan. Siapa yang bisa jamin keamanan kami kalau para pelaku tidak diamankan. Kasus seperti ini juga sudah beberapa kali terjadi, kami melapor tapi tidak jelas ujungnya, makanya kami mau langsung ke Polres," ujar Sain kemudian setelah datang ke SPKT Polres Bone yang berharap laporannya diterima.
Sementara itu, Pihak Polsek Dua Boccoe saat di konfirmasi menyatakan belum mengetahui kejadian tersebut.
"Kapan, dimana kejadiannya, saya belum tahu. Nanti saya coba cek laporannya," kata Iptu Herman Raba, Senin (10/12/18).
Laporan : Sul
Editor : Ardy