TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Kadinkes Provinsi Sebut Bone Masuk Zona Genting Gizi Buruk

ILUSTRASI (dok.Wartabromo)
INSTINGJURNALIS.Com--Kasus gizi buruk di Kabupaten Bone cukup mengkhawatirkan. Dampak gizi buruk ancaman terhadap masa depan generasi muda akan berbahaya. Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Bachtiar Baso, M. Kes saat menjadi narasumber dalam sebuah seminar, amenyebut angka gizi buruk di Kabupaten Bone masuk dalam zona genting.

“Untuk tahun 2019 ini, melalui APBD perubahan kita akan fokus dulu pada 2 (dua) kabupaten yang dianggap kritis, termasuk Bone di dalamnya,” kata Bachtiar Baso beberapa waktu lalu.

Pernyataan yang dikeluarkan Kadinkes itu, memang pararel dengan jumlah angka gizi buruk dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tercatat pada tahun 2016 sebanyak 14 orang menderita gizi buruk, kemudian 2017 ada 15 orang dan 2018 ini sebanyak 16 orang. Untuk data gizi pada tahun 2019 belum dikeluarkan dari pihak Dinas Kesehatan Bone.

"Untuk data gizi buruk harus ada izin dulu dari Kabid (dr.Eko)," ungkap salah seorang staf.

Pihak terkait yang berusaha dikonfirmasi juga tidak berhasail.

Kembali ke persoalan gizi buruk, salah seorang pengamat, mengatakan pemerintah memang perlu memperhatikan masalah tersebut secara khusus. Bagaimanapun, persoalan gizi buruk selalu menjadi salah satu faktor keberhasilan pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tidak heran, persoalan gizi itu selalu disorot.

"Dari data 2016 hingga 2018, kita melihat setiap tahun jumlah penderita semakin meningkat, dan jelas itu sangat mengkhwatirkan," kata Irwan S.Sos praktisi sosial.

Permasalahan gizi buruk itu, merupakan ukuran keberhasilan suatu pemeritahan, sebab peningkatan dan pemberdayaan soal ekonomi dan kesehatan dapat diukur berkurangnya angka gizi buruk.

"Pihak segera melakukan upaya pemberantasan gizi buruk, mempertimbangkan dampaknya, serta menjadikannya sebagai salah satu prioritas, "lanjutnya.

(Muhammad Ra

Type above and press Enter to search.