TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Problem Sampah Tak Berujung, DLHK Bone Akui Kekurangan Anggaran


INSTINGJURNALIS.Com--Persoalan sampah bukanlah masalah baru di Kabupaten Bone, bahkan masalah ini terus menggema setiap tahunnya. Meskipun begitu, masalah klasik ini sampai sekarang belum tuntas, pemerintah tampaknya tidak memiliki pengelolaan yang baik.

Paradigma membuang sampah bukan hanya ada di masyarakat awam, paradigma ini justru bercokol di benak pemerintah. Jika melihat pengelolaan sampah setiap tahunnya, kita dapat melihat kerangka berfikir pemerintah dalam pengolaan sampah tampaknya tidak pernah berubah, masalahnya hanya satu, keterbatasan anggaran dan sarana.

Anggaran yang idealnya dibutuhkan untuk mengefektifkan pengolaan sampah menembus angka 11 miliar pertahunnya, namun realisasi anggarannya hanya mencapai 5 miliar pertahun ditambah di masa pandemic covid-19 dikurangi menjadi 4 miliar.

Kasi Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone, Andi Takdir ST mengatakan problem permasalahan pengolaan sampah terletak pada keterbatasan sarana dan prasarana. "Kita memiliki keterbatasan oprasional armada pengankut sampah," kata Ahmad, Rabu (05//08/2020).

Andi Takdir menjelaskan produksi sampah di Kabupaten Bone menembus 70 ton perhari, sampah sebanyak itu dinilai tidak cukup diangkut dengan armada 15 mobil sampah (kontainer) dan 30 motor sampah, bahkan kata dia, untuk pengangkutan sampah perharinya hanya menembus 89 persen. 

"Disini kita memiliki 15 mobil sampah, alat berat 3 di TPA dan 30 motor sampah, itu belum cukup untuk mengangkut 70 ton sampah itu," jelas Andi Takdir.

Sementara itu, Sekertaris DLHK Bone, Ahmad ST berdalih persolan sampah di Kabupaten Bone bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi menjadi tanggung jawab masyarakat sipil. "Bukan cuma peranan DLH, meskipun kita membersihkan kalau kita mengotori akan tetap kotor," ucap Ahmad berdalih.

Lebih jauh, Ahmad melanjutkan pengelolaan sampah yang difokuskan ke kota pun belum mampu diselesaikan, penanganan sampah di kecamatan belum dikelola dengan semestinya, bahkan sebagian besar wilayah tidak disediakan tempat pembuangan akhir (TPA).

"Seharusnya disetiap wilayah ada TPA, misalnya di Bone Selatan, Utara dan Barat," jelasnya.

(FAH/FAD)

Type above and press Enter to search.