Satria
INSTINGJURNALIS.Com--Seorang warga Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, meninggal dunia setelah ditebas oleh Pitung dengan menggunakan parang. Sebelum insiden itu terjadi pelaku dan korban sempat terlibat adu cekcok di salah satu rumah bernyanyi di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kota Sinjai.
Sepuluh hari sebelum peristiwa itu terjadi, penganiayaan yang mengakibatkan pembunuhan juga terjadi di Lingkungan Bontoasa, Kelurahan Mannanti, Kecamatan Tellulimpoe tanggal 24 Juli 2021. Kejadian ini meregang nyawa seorang pemuda setempat RH (18).
Sebelum insiden penganiayaan yang menyebabkan anak di bawah umur ini tewas, pelaku sempat menenggak minum beralkohol. Hal itu dibenarkan salah satu warga setempat, Iwan Usman mengatakan penyebab terjadinya peristiwa tersebut disulut karena pelaku habis mengkonsumsi minuman keras. "Pelaku dalam pengaruh minuman keras," kata Iwan Usman usai peristiwa itu terjadi.
Rentetan kasus pembunuhan terjadi dalam waktu singkat memantik tanggapan dari sejumlah elemen masyarakat. Bahwa dengan menonjolnya peristiwa kriminal di Bumi Panrita Kitta (julukan Kabupaten Sinjai), membuat masyarakat mulai khawatir.
Lembaga Sinergi Jaringan Independen Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Awaluddin mengatakan, rentetan peristiwa itu perlu mendapat penanganan serius dari pihak aparat, baik dari aparat Kepolisian Polres Sinjai, maupun aparat tingkat desa, dan kelurahan.
"Tentunya kami ingin melihat Bumi Panrita Kitta ini menjadi daerah yang sejuk, tentram dan aman. Saya menilai bahwa Sinjai dalam kondisi kurang aman, dan ini harus mendapat penanganan serius," katanya
Hal yang paling penting kata Awaluddin adalah meminta aparat untuk tegas dalam penertiban minuman keras, sebab salah satu penyebab terjadi tindakan kriminal diduga karena pengaruh miras.
“Dan satu lagi yang paling penting, kami minta agar pihak aparat tegas dalam penertiban miras. Sebab, salah satu penyebab terjadinya tindak kriminal ini adalah faktor miras,” tegas presidium Geram itu.
Komentar0