Ilustrasi (google) |
INSTINGJURNALIS.COM [ADS] - Sebelumnya harapan ribuan masyarakat Kabupaten Bone yang tercatat sebagai pelanggan Air Bersih PDAM kepada Penjabat (Pj) Bupati Bone Andi Islamuddin agar dapat memberikan solusi terkait dengan sulitnya mendapatkan air bersih yang dikelola oleh PDAM Bone.
Bagaimana tidak, sudah hampir sebulan masyarakat harus mengeluarkan tenaga yang besar untuk mencari sumber air bersih untuk digunakan kebutuhan hidup sehari-harinya.
Namun harapan itu tidak kunjung terkabulkan. Diketahui adanya proyek pembangunan drainase perkotaan di Kabupaten Bone mengakibatkan kerugian besar ratusan masyarakat, khususnya pengguna air bersih.
Diketahui bahwa proses pembangunan drainase perkotaan tersebut mengganggu saluran perpipaan air bersih yang aliri di setiap rumah pelanggan PDAM Bone.
Sudah berlangsung hampir sebulan ratusan masyarakat dirugikan akibat dari pembangunan drainase perkotaan yang dilakukan oleh Pemerintah setempat.
"Kami justru dirugikan karena kami tidak visa mengakses air bersih selama pekerjaan itu dimulai. Padahal kami setiap bulannya membayar dan sangat membutuhkan air bersih itu. Selain itu banyak juga masyarakat konsumsi air yang berbau comberan dan berharap pihak PDAM atau Pemerintah segera mencari solusinya," ungkap Isbah, warga Macanang yang juga ibu rumah tangga setempat, Sabtu (7/10).
Sebelumnya sejumlah ibu rumah tangga, salah satunya Umriani menjelaskan sudah sepuluh hari suplai air bersih yang dikelola oleh perusahaan daerah Pemerintah Kabupaten Bone PDAM tidak mengalir.
Ratusan warga kecamatan Tanete Riattang Barat, Kelurahan Macanang menjerit karena gentong dan bak cuci piringnya kering. Selain itu kebutuhan hidupnya guna untuk dapurnya harus berurusan dengan pengusaha galon yang ada setempat.
Seperti yang dikatakan salah satu ibu rumah tangga Umriani (41) mengatakan jika kebutuhan dapurnya dan untuk mandi terpaksa harus beli air galon karena sudah ketersediaan air bersihnya dari PDAM yang dibayar tiap bulannya tanpa tunggakan sudah 6 hari tidak mengalir.
"Tiap bulan kami membayar tanpa tunggakan sedangkan air sudah 6 hari tidak mengalir,kalau kita keluarkan biaya harus beli air galon dan tetap bayar iuran PDAM itu kami sangat merasa disiksa," ungkapnya.
Diketahui air bersih PDAM yang aliri masyarakat Kecamatan Tanete riattang Barat kabupaten Bone ini kerap terjadi setiap hari dan itupun jika mengalir tidak selama 24 jam kemudian aliran air lagi berhenti hingga 5 hari hingga 6 hari sehingga masyarakat khususnya warga setempat tetap lancar membayar iuran setiap bulannya meskipun pihak PDAM Bone tidak memenuhi kewajibannya.
Terpisah pihak PDAM yang dihubungi tak satupun yang ingin bicara hingga berita ini diturunkan. Selama pemerintahan Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi keluhan seperti air bersih di Kabupaten Bone menjadi kidung hiburan yang tidak dihiraukan oleh sejumlah pegawai PDAM Bone. (*)
SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
ATAU BERLANGGANAN DI TELEGRAM
Komentar0