INSTINGJURNALIS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengurai benang kusut kasus dugaan korupsi kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dan PT Loco Montrado. Terbaru, mantan Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, kembali dipanggil sebagai saksi dalam penyidikan kasus yang ditaksir merugikan negara lebih dari Rp100 miliar.
Pemeriksaan terhadap Arie dilakukan secara tertutup pada Selasa, 7 Oktober lalu. Nama Arie, yang juga ayah dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, tercantum dalam daftar saksi yang dijadwalkan diperiksa hari ini. Namun, menurut Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, jadwal pemeriksaan dimajukan karena Arie memiliki agenda lain yang telah terjadwal sebelumnya.
“Pemeriksaan terhadap saksi Sdr. APA telah dilakukan pada Selasa (7/10) lalu. Ia menjabat sebagai Dirut Antam periode Mei 2017 hingga Desember 2019,” ujar Budi dalam keterangan tertulis.
Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik mendalami proses kerja sama antara Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP-LM) PT Antam dan PT Loco Montrado, yang disebut berlangsung tanpa kontrak sejak April 2017—sebelum Arie menjabat sebagai Direktur Utama.
Arie sebelumnya telah diperiksa pada Juni 2023. Saat itu, ia mengungkap bahwa kerja sama pemurnian emas tersebut menimbulkan kerugian besar bagi Antam, terutama karena hasil pemurnian perak tidak sesuai harapan. Nilai kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp90 miliar.
“Kerja sama itu berjalan tanpa kontrak, dan recovery dari silver tidak didapat. Ini yang menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan,” ungkap Arie dalam pemeriksaan sebelumnya.
Ketidaksepahaman internal di UBPP LM Antam disebut menjadi pemicu awal munculnya kasus ini. Arie bahkan mengambil langkah tegas dengan mencopot General Manager UBPP LM saat itu, Dody Martimbang, yang kini berstatus sebagai terdakwa.
Pemeriksaan terhadap Arie kali ini bertujuan melengkapi berkas perkara tersangka Siman Bahar alias Bong Kin Phin, Direktur Utama PT Loco Montrado, yang diduga menjadi aktor utama dalam kerja sama bermasalah tersebut.
KPK belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kemungkinan status hukum Arie dalam kasus ini. Namun, pemeriksaan lanjutan terhadap tokoh-tokoh kunci menunjukkan bahwa lembaga antirasuah terus mengintensifkan upaya penegakan hukum dalam sektor pertambangan dan BUMN.
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP
Komentar0