TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Wow! Industri Mobil Listrik Bakal Dibangun di Kaltara

 Wow! Industri Mobil Listrik Bakal Dibangun di Kaltara
INSTINGJURNALIS.com, JAKARTA - Beberapa perusahaan yang berminat untuk menjadi pengelola Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi, siap membawa serta sejumlah tenant atau perusahaan yang akan masuk membangun pabrik di kawasan tersebut.

Selain industri smelter yang memang menjadi rencana kluster awal KIPI, juga ada perusahaan di bidang lain yang akan masuk. Salah satunya industri otomotif, berupa komponen mobil listrik.

Dari Dragon Land misalnya. Menurut Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang juga berminat menjadi pengelola itu, akan membawa beberapa perusahaan ke KIPI. Salah satunya, perusahaan otomotif Hyundai yang akan mengembangkan mobil listrik di Indonesia.

Perusahaan otomotif asal Korea Selatan itu, kata Gubernur, sangat berminat untuk masuk ke Kaltara. “Sudah ada beberapa rekan perusahaan yang siap menjadi tenant (pengguna areal untuk industri) di KIPI. Salah satunya, berminat membangun industri otomotif. Nanti diawali dengan pabrik baterai untuk mobil listrik,” kata Gubernur, dalam pertemuan di Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman RI, beberapa waktu lalu.

Selain membangun pabrik baterai lithium untuk mobil listrik, kata Irianto, juga ada perusahaan lain yang ingin membangun industry komponen mobil lainnya. Termasuk industri smelter, hingga pelabuhan.

“Untuk pelabuhan, kita akan kembali melakukan pengkajian lebih mendetail. Karena target kita pelabuhan internasional sehingga harus memenuhi standar-standar port (pelabuhan) secara internasional,” ungkap Irianto.

Tak hanya investor asal Korea Selatan, perusahaan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China juga berminat membangun industri otomotif di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi.

Perusahaan asal RRT ini akan dibawa oleh PT Indonesia Strategis Industries (ISI), salah satu investor yang juga berminat menjadi pengelola di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Disebutkan Gubernur, sejumlah perusahaan yang menjadi rekanannya siap dibawa masuk untuk membangun pabrik di KIPI. Di antaranya, perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, elektronik, smelter dan beberapa lainnya.

“Ada yang akan membangun pabrik komponen mobil listrik. Bahkan mobilnya bisa dibuat di sini (KIPI),” beber Irianto.

Dari beberapa tenant atau perusahaan yang akan masuk tersebut, ditegaskan oleh calon pengelola, kuncinya ada pada ketersediaan listrik. Karena listrik menjadi kebutuhan utama untuk menjalankan industri.

“Kuncinya ada di listrik. Kalau PLTA jalan, dan terbangun, kami yakin perusahaan akan masuk dengan sendirinya,” ulas Gubernur.

Untuk diketahui, beberapa perusahaan serius bakal berinvestasi di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Selain Dragond Land dan PT ISI, juga ada PT Adidaya Suprakencana dan PT Kayan Patria Propertindo. Di samping itu ada pula, PT Inalum (Persero), Albassam dan lainnya.

Meski demikian, hanya PT Inalum dari awal tegas menyatakan tidak ingin menjadi pengelola kawasan Industri. Inalum, kata Gubernur, seperti disampaikan Direktur Utamanya, Budi Gunadi Sadikin, cukup menjadi tenant yang akan berkonsentrasi mengembangkan industri smelter di KIPI.

Terkait dengan rencana investasi tersebut, Irianto menyatakan, pemerintah provinsi pada dasarnya mendukung masuknya investor. Yang terpenting, perusahaan tersebut serius dan ada bukti nyata.

“Kita sangat terbuka, asal memenuhi ketentuan perundang-undangan silakan saja investor masuk. Justru kami sangat senang. Yang terpenting mereka serius, jangan hanya ngomong doang. Buktikan, dengan mewujudkan apa yang direncanakan itu,” ucap Irianto.

Begitupun dengan calon pengelola KIPI, Gubernur mengatakan, pihaknya menyerahkan keputusan kepada Kementerian Perindustrian RI. Karena saat ini proses penetapannya sudah ditangani di Kementerian Perindustrian. Beberapa perusahaan yang berminat, juga telah mendaftar langsung ke Kementerian tersebut.

“Hanya saja saya punya usulan, kalau memungkinkan pengelola dalam bentuk konsorsium. Jangan hanya satu perusahaan saja. Kemudian saya juga sepakat dengan membentuk kluster-kluster di kawasan industri nanti, sehingga jelas,” tutur Gubernur.

Untuk diketahui juga, selain proses pembentukan badan pengelola industri, berkaitan dengan progress pembangunan KIPI Tanah Kuning, kini juga tengah berproses untuk penyelesaian persoalan lahan. Termasuk percepatan realisasi PLTA yang terus didorong. (*)

Type above and press Enter to search.