TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

24 Warga Sul-sel Tewas di Papua, Gubernur Sul-sel Sampaikan Belasungkawa

FOTO (dok.Merdeka.com)

INSTINGJURNALIS.Com--Insiden berdarah yang terjadi di Papua menyebabkan 24 warga Sulawesi-selatan tewas dan 1.300 jiwa mengungsi

Menyikapi hal itu, seperti dilansir dari Republiknews.co.id. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah menyampaikan rasa duka atas meninggalnya sebanyak 24 orang warga Sulsel peristiwa rusuh yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

“Kita turut berduka atas meninggalnya beberapa saudara-saudara kita. Saya dapat laporan sekitar 24 orang saat ini meninggal, untuk kita ikut berduka,” kata Nurdin Abdullah, Minggu (29/09/2019).

Nurdin Abdullah juga menyampaikan bahwa hari ini perlahan-lahan mulai kondusif dan juga beberapa pengungsi dari Wamena ke Jayapura serta ada juga yang mengungsi di tempat lain.

Ia terus memantau dan berkoordinasi terkait kondisi Wamena, termasuk apakah akan dievakuasi kembali ke Makassar.

“Tapi tentu kita berkomunikasi dengan pemerintah setempat dulu, mudah-mudahan kondisi ini semakin baik, semakin kondusif, sehingga masyarakat kita yang ada di Papua bisa lebih tenang,” harapnya.

NA juga menyampaikan telah ada warga Sulsel yang dipulangkan. Ia dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Mas Guntur Laupe berencana untuk berkunjung ke Wamena. Sebelum ke sana, Ia telah mengirim tim dari Pemprov Sulsel, termasuk tim medis dari Dinas Kesehatan Sulsel.
Demikian juga dengan kebutuhan logistik yang saat ini dihimpun.

Nurdin menyampaikan masih ada warga Sulsel di Wamena. Terutama kaum laki-laki.

“Masih bertahan di sana karena mereka masih punya aset untuk dijaga,” jelasnya.

Sementara itu, senada dengan pernyataan Gubernur Sulsel, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi-Selatan (KKSS) Mansur menyatakan bahwa jumlah warga Sulsel yang meninggal sebanyak 24 orang. Namun kondisi saat ini mulai berangsur-angsur membaik.

“Yang sudah terdeteksi jumlahnya meninggal 24 orang, termasuk yang sudah dikirim 10 orang ke Makassar,” jelas Mansur.

Sementara itu yang keluar mengungsi dari Wamena dan ada di Jayapura kurang lebih 1.300an orang. Ia menguraikan mereka ditampung di rumah-rumah tongkonan warga, di asrama Lanud 751 Jayapura, Rindam Jayapura dan sebagian ada di keluarga masing-masing.

“Kondisi terakhir di Wamena sudah aman dan kondusif. Aktifitas masyarakat sudah mulai berjalan sejak hari ini,” paparnya.

Warga masyarakat yang keluar dari Wamena kebanyakan kaum ibu dan anak-anak disebabkan trauma melihat kondisi rumahnya terbakar dan peristiwa yang terjadi. Namun sebagian warga bertahan untuk menjaga rumahnya masing-masing.

Mansur menambahkan, bahwa Ketua BPD KKSS Jayawijaya di Wamena membuat posko dan dapur umum untuk melayani seluruh warga masyarakat di penampungan, baik yang ada di Kodim dan Polres Jayawijaya.

(Satria)

Type above and press Enter to search.