 |
| Haidir (kiri) utusan kafilah Kecamatan Sinjai Barat, dan Rustan (kanan) utusan kafilah Kecamatan Sinjai Selatan |
INSTINGJURNALIS.com - Kalau yang tidak bisa melihat (tuna netra) saja rajin dan fasih melantunkan ayat-ayat suci Alqur'an, harusnya yang punya penglihatan normal tergugah untuk tidak kalah rajin dibanding mereka.
Inilah inspirasi positif ketika melihat dua tuna netra bernama Haidir dan Rustan yang beradu merdu melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran di ajang Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-41 tingkat Kabupaten Sinjai.
Keduanya, tampil di panggung utama lapangan Padaelo, Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat, Minggu (8/3/2020) siang. Meski tuna netra, keduanya memiliki kelebihan mampu melantunkan bacaan ayat suci Al-Quran dengan baik dan fasih.
Rustan utusan kafilah Kecamatan Sinjai Selatan mengatakan, pada lomba MTQ, ia pernah menorehkan prestasi di tingkat Kecamatan Sinjai Selatan baru-baru ini.
Selain itu, dia juga pernah meraih juara I lomba MTQ tingkat provinsi pada tahun 2010 lalu.
"Dulu belajar Al-Quran dengan mendengarkan kaset melalui radio, menggunakan hafalan. Kemudian saya sekolah di Makassar dan Alhamdulillah bisa juga menggunakan Al-Quran Braille," ucapnya.
Sementara itu, Haidir utusan Kafilah Kecamatan Sinjai Barat mengatakan, bahwa dirinya dirinya belajar Al-Quran bersama sang nenek saat diusia 7 tahun. Keterbatasan yang dimiliki Haidir tak menyurutkan semangatnya untuk tetap mengasah kemampuan dalam hal mempelajari Al-Quran.
Pasangan dari Abdullah dan Hadijah (almarhum), mengaku lomba MTQ tingkat Kabupaten pada tahun ini merupakan event yang ketiga kalinya dia ikuti.
"Pertama juara III di Kecamatan Sinjai Tengah, kemudian juara II di Sinjai Timur," kata siswa kelas 6 SLBA Yapti Makassar ini.
(Satria)