INSTINGJURNALIS.com - Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) mengapresiasi program prioritas nasional (ProPN) Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) Republik Indonesia yang telah berjalan di Kabupaten Sinjai.
Hal itu diungkapkan Bupati ASA dihadapan Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar, Dra Hardaningsih dalam Monitoring dan evaluasi ProPN BPOM di aula Hotel Grand Rofina, Senin (29/11/2021)
Menurut Bupati ASA, ProPN sangat sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sinjai.
Sebab, program ini meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan obat serta makanan sehingga keamanan produk makanan dan obat yang beredar di Sinjai dijamin keamanannya.
"Tentu kita sangat apresiasi dengan kegiatan dari BPOM melalui BBPOM di Kabupaten Sinjai karena sangat selaras dengan program kita meningkatkan kesehatan warga Sinjai. Kalau gizi makanan terpenuhi dan aman saya kira ini baik untuk pertumbuhan anak-anak kita sebagai generasi penerus," ungkapnya.
Terdapat tiga prioritas ProPN yang dilaksanakan di Kabupaten Sinjai, diantaranya programdesa pangan aman, pangan jajanan anak usia sekolah dan pasar pangan aman berbasis komunitas.
Bupati ASA berharap, program ini berlanjut dan menjadi percontohan bagi desa, sekolah dan pasar lainnya di Bumi Panrita Kitta' sebutan daerah Kabupaten Sinjai.
"Saya berharap desa, sekolah dan pasar di Sinjai bisa meniru desa, sekolah dan pasar yang telah menjadi sasaran intervensi keamanan pangan ini," harapnya.
Kepala BBPOM Makassar, Dra Hardaningsih menyampaikan, program ini telah dilaksanakan di Kabupaten Sinjai sejak beberapa bulan lalu. Kegiatan intervensi keamanan pangan ini berdasarkan tindak lanjut kerja sama yang telah teken Bupati ASA.
Tujuannya kata dia, untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitas kefarmasian berupa fasilitas produksi, distribusi, dan pelayanan kefarmasian, agar dapat memenuhi ketentuan cara produksi, cara distribusi dan pelayanan kefarmasian yang baik.
"Jadi ini untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam memilih produk obat dan makanan yang aman, berkhasiat, bermutu sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka melindungi masyarakat," ujarnya.
Dikatakan di Kabupaten Sinjai sebanyak 5 sekolah menjadi sasaran intervensi keamanan pangan, diantaranya 3 SD, 1 SMP dan 1 SMA, termasuk pasar sentral Sinjai dan Desa Saotanre Kecamatan Sinjai Tengah.
Monev ProPN BPOM dihadiri Kepala Dinas Pendidikan A. Jefrianto Asapa, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sinjai, Ir H Ramlan Hamid serta Sekretaris Dinas Kesehatan drg Farina Irfani dan sejumlah Kapala sekolah dan petugas kesehatan.
Komentar0