Di hadapan Erik Tohir dan narasumber lain yang digelar secara virtual ini, lulusan magister Monash University Australia itu mempresentasikan layanan pembelajaran inklusif yang diterapkan melalui Dinas Pendidikan Sinjai selain metode dalam jaring (daring)
Layanan ini dilakukan dengan mendatangi rumah siswa sebagai upaya pemberian hak belajar bagi mereka yang terkendala jaringan karena tinggal di pelosok. Dengan memanfaatkan teknologi digital dari Microsoft 365 yang telah menjadi mitra Pemkab Sinjai dengan menyerahkan 38.682 akun. Haik untuk sekolah, pengawas, kepala sekolah, guru hingga siswa.
"Ini merupakan tindak lanjut dari komitmen kerja sama antara PT Microsoft dan Pemkab Sinjai dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Sinjai," ucap Bupati ASA.
Dalam pelaksanaannya, metode pembelajaran inklusif ini melalui poin pengumpulan bagi sekolah yang terkendala dengan jaringan internet di wilayahnya.
Sekolah akan mengirim guru ke satu titik, yang menjadi titik kumpul untuk mengajar para siswa. Tentunya dengan membawa materi pembelajaran berbentuk video yang dapat diputar ulang untuk siswa.
"Karena berada di wilayah blankspot, maka guru datang memberikan video pembelajaran yang telah direkam dari studio pembelajaran untuk diputar melalui laptop maupun smartphone," jelasnya.
Metode ini, lanjut ASA, di nilai efektif dalam membangun hubungan emosional antara guru, orang tua dan siswa itu sendiri. "Alhamdulillah banyak diantara para guru dan orang tua serta siswa terbangun hubungan emosional yang sangat baik karena guru bisa memahami kondisi belajar siswa dirumahnya," pungkasnya.
Selain Bupati ASA, dalam kegiatan ini hadir juga sebagai pembicara utama yakni Presiden Direktur PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dan Presiden direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir. (Satria)
Komentar0