 |
| Nenek I Tang (60) saat mendapat santunan dari dermawan. |
Kaum dhuafa tersebut diantaranya I Tang (60) dan Ani (55) warga Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe serta Badariah (67) warga Desa Nepo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo.
Dari pantauan dilokasi, I Tang (60) warga Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe ini hidupnya begitu memprihatinkan.
Pasalnya, tempat yang ia tinggali hanya beralaskan tanah dengan dinding dari bilik bambu yang rusak dan bolong berukuran dua meter persegi.
Untuk bertahan hidup nenek paruh baya ini bekerja memulung plastik. Itu pun penghasilannya tidak seberapa.
"Tidak seberapa ji nak, 1 kilo itu hanya Rp1.300 saya dapat," katanya.
Mirisnya, kata dia, ketika hujan tiba, dirinya harus menginap dirumah tetangganya. "Kan kalau hujan masuk semua air dalam rumah (gubuk), jadi mau tidak mau nginap di rumah tetangga," imbuhnya.
Begitu juga dengan Ani dan Badariah, harus hidup di sebuah rumah yang tak layak disebut rumah. Menggantungkan hidup dengan bekerja sekadarnya agar bisa bertahan hidup di usia senjanya.
Selain itu, Tim At-Taubah Peduli Channel Sengkang juga memberikan bantuan uang tunai kepada kaum dhuafa yang mengalami penyakit cacar, yang saat ini dirawat di ICU RSUD La Maddukelleng.
Mediator kaum dhuafa, Muhammad Akbar Gunawan mengatakan, kali ini Tim At-Taubah berkolaborasi dengan Kasat Lantas Polres Wajo, AKP Muh Yusuf untuk membagikan bantuan sembako dan sejumlah uang tunai.
"Alhamdulillah, kita sudah menyalurkan donasi dari donatur tetap kita, ada dari Kabupaten Morowali, pengusaha tekstil di Wajo dan pengusaha lainnya yang memang donatur tetap kita," ujarnya.
Ust Akbar sapaan akrabnya bersyukur kian banyak yang peduli terhadap kaum dhuafa.
"Kita sangat bersyukur, semoga kian banyak yang ikut dan peduli terhadap kaum dhuafa," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ust Akbar juga mengajak eluruh dermawan yang ada di Indonesia untuk bergabung bersama At-Taubah Peduli untuk merasakan nikmatnya sedekah melalui program "Sedekah Jumat".(LM10).
(Rais)