TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

Tahukah anda bahwa " HAJI " bukan sebagai Gelar?

 


INSTINGJURNALIS.COM   -   Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi kota suci Mekah di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Namun, seringkali ada pemahaman keliru bahwa "Haji" adalah gelar yang diberikan kepada seseorang setelah menyelesaikan ibadah haji. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan bahwa Haji sebenarnya bukanlah gelar, melainkan pencapaian spiritual yang memiliki makna yang mendalam dalam agama Islam.


Pentingnya Ibadah Haji dalam Islam:

Sebelum memahami mengapa Haji bukanlah gelar, penting untuk menyoroti arti penting ibadah haji dalam Islam. Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling mulia. Setiap Muslim yang mampu secara finansial dan fisik diwajibkan untuk melaksanakan haji sekali seumur hidup. Ibadah haji melibatkan perjalanan ke kota suci Mekah, melakukan serangkaian ritual dan doa, dan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW.


Haji Bukanlah Gelar:

Haji bukanlah gelar yang diberikan kepada seseorang setelah menyelesaikan ibadah haji. Secara harfiah, kata "haji" berasal dari bahasa Arab yang berarti "orang yang melaksanakan haji". Haji adalah seorang Muslim yang telah menunaikan rukun Islam yang wajib dan melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Menggunakan gelar "Haji" seolah-olah menyimpulkan bahwa seseorang telah mencapai puncak kehidupan spiritual, padahal sejatinya haji adalah bagian dari perjalanan spiritual yang terus berlanjut.


Pencapaian Spiritual dalam Islam:

Ibadah haji bukan hanya tentang melaksanakan serangkaian ritual dan tindakan fisik semata, tetapi juga tentang perjalanan spiritual yang mendalam. Saat seorang Muslim melaksanakan ibadah haji, mereka berusaha untuk membersihkan diri dari dosa-dosa mereka, mendekatkan diri kepada Allah, dan mengalami transformasi spiritual. Haji adalah kesempatan bagi seorang Muslim untuk merenung, memperkuat iman, dan memperbaiki hubungan mereka dengan Allah dan sesama manusia.


Kewajiban untuk Mengamalkan Nilai-nilai Haji dalam Kehidupan Sehari-hari:

Setelah menyelesaikan ibadah haji, seorang Muslim diharapkan membawa nilai-nilai yang diperoleh dari haji ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penerimaan Allah terhadap ibadah haji seseorang tidak hanya dilihat dari gelar "Haji" yang diberikan, tetapi juga dari perubahan positif yang terjadi dalam perilaku, sikap, dan kehidupan sehari-hari mereka. Haji mengajarkan kesederhanaan, keikhlasan, dan kasih sayang, serta mengingatkan manusia untuk menghargai kehidupan dan berbagi dengan sesama. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mengamalkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari mereka dan terus meningkatkan kesadaran spiritual mereka.


Di Indonesia sendiri, jamak orang-orang yang baru pulang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci dipanggil dengan gelar baru. Kalau jemaah pria disebut 'Pak Haji' dan wanita 'Ibu Haji-Hajjah'.  Tak jarang mereka membubuhkan tambahan huruf 'H' pada papan namanya, atau dalam undangan maupun dokumen surat-menyurat sebagai bukti bahwa mereka sudah berhaji. Bahkan beberapa daerah, gelar Haji itu otomatis menaikkan status sosial mereka.  


Pendiri Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institut, Ustaz Adi Hidayat menegaskan ibadah tidak melahirkan gelar, seperti halnya gelar di dunia. Karena tujuan dari ibadah, termasuk ibadah haji, adalah untuk mencapai predikat takwa.  "Yang paling dikejar dalam ibadah itu adalah predikat takwa, tujuan dari ibadah itu puncaknya adalah takwa. Shalat( Quran Surat 2 ayat 2-3), puasa untuk bertakwa Al Baqarah 183, haji untuk bertawka  (Quran Surat 2 ayat 197), berbekal lah saat ibadah haji dan sebaik-baik bekal adalah takwa," kata Ustaz Adi Hidayat dikutip dari ceramahnya di Akhyar TV, Jumat, 15 Juli 2022.


@instingjurnalis HAJI BUKANLAH SEBUAH GELAR Karena haji kalau benar ditunaikan pahalanya masya Allah, tidak ada yang sebanding kecuali surga #haji #gelarhaji #adihidayat #kajianislam #hajibukangelar #tiktoknews #foryoupage ♬ suara asli - instingjurnalis


Sementara itu, Sejarawan NU, H Abdul Mun'im DZ, menjelaskan bahwa gelar haji bagi umat Islam yang selesai menunaikan ibadah haji merupakan bentuk penghargaan terhadap kesempurnaan Islam seseorang. Karena, haji dilakukan dengan perjuangan lahir batin, fisik, ruhani, jasmani, hingga pertaruhan nyawa. 


"Rukun Islam kelima jangan sembarangan. Karena itu, dulu pergi haji tidak boleh masih muda. Hanya bagi orang yang sudah bisa meninggalkan kemaksiatan. Sebagai pengingat bagi mereka untuk meninggalkan dosa," ujar Mun'im dilansir NU Online.


Kesimpulan:

"Jadi panggilan haji itu asalnya pengingat kepada kita bahwa kita sudah menunaikan ibadah besar, ada surga di hadapan kita, jangan dikotori lagi dengan amalan maksiat. Jadi itu pengingat bukan kebanggaan,"

Haji bukanlah gelar yang diberikan kepada seseorang setelah menyelesaikan ibadah haji, melainkan pencapaian spiritual yang memiliki makna yang mendalam dalam agama Islam. Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang berharga bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya. Penting untuk diingat bahwa penerimaan Allah terhadap ibadah haji seseorang tidak terletak pada gelar "Haji" yang diberikan, tetapi pada perubahan positif yang terjadi dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari mereka. Haji mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, keikhlasan, dan kasih sayang, serta mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan kesadaran spiritual mereka dan mengamalkan nilai-nilai haji dalam kehidupan sehari-hari.



Penulis : Muh. Irham



- GABUNG BERSAMA INSTING JURNALIS COMMUNITY 

- JADWAL, KLASEMEN, SKOR LIGA 1 INDONESIA 2023 - 2024

- BERLANGGANAN BERITA INSTING JURNALIS

Komentar0

Type above and press Enter to search.