Percepat Penanganan Ibu Hamil, Puskesmas Pulau Sembilan Siapkan Rumah Tunggu Kelahiran
INSTINGJURNALIS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar dibeberapa Kecamatan mengatur strategi guna menurunkan angka kematian ibu hamil (bumil) dan anak atau balita. Salah satu caranya dengan menyediakan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
Penyediaan RTK ini salah satunya, diterapkan oleh Puskesmas Kecamatan Pulau Sembilan.
Penyediaan RTK tersebut merupakan turunan dari program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang saat ini terapkan pemerintah sebagai upaya mempercepat penanganan ibu hamil. Sekaligus mengurangi risiko angka kematian ibu dan anak.
Kepala Puskesmas Pulau Sembilan Agus Salim mengungkapkan, pihaknya menyediakan rumah tunggu kelahiran bagi ibu hamil yang tak jauh dari puskesmas difungsikan untuk menampung ibu hamil yang akan melahirkan beserta keluarganya dengan langsung diawasi tenaga bidan yang ditugaskan.
"Yang bisa memanfaatkan RTK ini adalah ibu hamil, ibu nifas dan bayi serta pendamping tanpa melihat status sosial dan ekonomi (kaya/miskin) domisili jauh maupun dekat," kata Agus dalam sosialisasi Jampersal yang digelar di Puskesmas Pulau Sembilan, Kamis (26/12/2019).
"Lokasi Rumah Tunggu Kelahiran tersebut berada disamping asrama petugas puskesmas Pulau Sembilan," sambungnya.
Dalam kesempatan sosialisasi jampersal itu, Agus mendorong agar ibu hamil bersalin di faskes dengan ruang lingkup utama transportasi rujukan, rumah tunggu kelahiran dan pembiayaan pertolongan persalinan.
Apalagi, beber Agus, program Jampersal hadir menguatkan pelayanan BPJS dalam memberikan kemudahan terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil terutama yang tidak punya jaminan kesehatan apalagi kalau status ekonomi miskin.
"Kelebihan program jampersal ini adalah berlaku untuk ibu hamil warga sinjai maupun luar sinjai, tidak melihat persalinan keberapa," pungkas Agus.
Dalam sosialisasi Jampersal ini, turut dihadiri Camat Pulau Sembilan Andi Adityawarman dan perwakilan Dinkes Sinjai serta masyarakat setempat. (*)
(Ardy/Hij)